Rabu, 23 Maret 2011

Sumber Dana Bank

Untuk menaikan deposit adalah dengan menaikan jumlah tabungan, giro dan deposito. Semakin tinggi deposit maka Loan akan semakin tinggi juga. Sedangkan untuk menaikan kapital adalah dengan menaikkan laba ditahan dan juga saham (deviden, stock split, dsb)

Senin, 21 Maret 2011

Perkembangan Kredit di Indonesia

Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memeungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.

Syarat kredit :
ketika bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, bank tentut saja mengharapkan uangnya kembali. karenanya untuk memperkecil resiko (uangnya tidak kembalim, sebagai contoh). dalam memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik (willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. hal-hal tersebut terdiri dari Character (kepribadian), Capacity (kapasitas), Capital (modal), Colateral (jaminan) dan Condition of Economy (keadaan perekonomian)

Jenis-jenis Kredit :
1. Kredit Investasi = Kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi barang modal seperti pembangunan pabrik, pembelian mesin.
2. Kredit Modal Kerja = Kredit jangka pendek atau menengah yang di berikan untuk pembiayaan/pembelian bahan baku produksi.
3. Kredit Konsumsi = Kredit untuk perorangan pembiayaan barang-barang pribadi seperti rumah (KPR-Kredit Pemilikan Rumah), kendaraan (KKB-Kredit Kendaraan Bermotor), lain-lain seperti Kredit tanpa agunan.
4. Kredit Usaha Tanpa Bunga dan Tanpa Agunan = Kredit ini disediakan khusus untuk usaha kecil dan menengah. Kredit semacam ini sangat meringankan bagi pengusaha namun tahapan seleksi pencairannya sangat ketat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit InDelSa.

Pertumbuhan kredit di tahun 2010 diperkirakan akan dimotori sektor infrastruktur (kelistrikan, jalan tol, pelabuhan) terkait dengan kebijakan pemerintah untuk fokus perbaikan infrastruktur dalam 5 tahun ke depan. Selain kredit sektor infrastruktur, kredit sektor konsumsi yang ditopang kredit otomotif dan KPR juga akan terus meningkat. Sektor lain yang diperkirakan juga akan tumbuh kreditnya adalah sektor perdagangan dan industri makanan minuman terkait dengan meningkatnya aktivitas ekonomi. Sektor agribisnis (CPO, karet dan pulp) serta industri semen merupakan sektor/industri yang prospektif untuk dibiayai perbankan terutama terkait dengan dimulainya penerapan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) di tahun 2010. Ke empat sektor/industri tersebut dianggap sektor yang paling diuntungkan dengan pemberlakuan ACFTA karena memiliki competitive advantage yang tinggi di ASEAN dan China.
Pembiayaan di sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) masih menjadi konsentrasi perbankan. Diperkirakan kredit ke sektor ini terus meningkat seiring dengan masih besarnya pasar yang belum digarap. Tingginya Nett Interest Margin (NIM) beberapa bank yang telah lama berkecimpung dalam sektor ini, membuat bank lain mencoba untuk masuk dan bermain di UMKM. Selain itu rendahnya NPL sektor UMKM (2009 1,7%, dibandingkan dengan total NPL perbankan sebesar 3,3%) membuatnya semakin menarik bagi perbankan. Bahkan Bank Mandiri mentargetkan untuk menjadi pemain di sektor UMKM nomor dua setelah BRI di tahun 2010, mengalahkan Danamon.
Ekspansi kredit yang meningkat disertai dengan mulai diperhitungkannya risiko operasional di 2010 dipastikan menyebabkan turunnya CAR perbankan. Untuk itu sepanjang tahun ini banyak bank yang melakukan corporate action guna mengantisipasi hal tersebut melalui right issue, penerbitan obligasi dan subdebt. Selain itu peningkatan modal juga diperlukan untuk memberi sokongan yang cukup jika terjadi kondisi peningkatan risiko ekonomi.
Persaingan perbankan khususnya dalam penyaluran kredit semakin ketat, karena tekanan terutama dari pemerintah dan BI terkait dengan belum bergeraknya sektor riil, mendorong terjadinya penurunan suku bunga kredit yang menyebabkan pendapatan perbankan akan turun. Pendapatan perbankan yang diperkirakan turun memaksa perbankan untuk meningkatkan dana murah dengan cara meningkatkan sistem layanan perbankan berbasis teknologi. Sistem tersebut terbukti memberikan manfaat selain untuk memuaskan nasabah, juga mengkonsolidasikan data secara cepat dan tepat, memperbesar perolehan fee based oncome (FBI), dan mengurangi dan mencegah fraud yang juga berujung pada peningkatan efisiensi perbankan.
Agresivitas investor bank asing dalam melakukan akuisisi bank lokal makin terasa. Hal tersebut antara lain dipicu oleh menariknya bisnis perbankan Indonesia. Selain pasar yang luas, margin bunga yang tinggi (NIM) dan aturan kepemilikan yang liberal hingga 99%, membuat investor asing tergiur. Di tahun 2010, bank-bank dari India dan Korea Selatan memiliki niat untuk membeli bank di Indonesia. Langkah tersebut dinilai tertinggal dibanding investor dari Malaysia dan Singapura yang telah terlebih dulu menikmati manisnya bisnis perbankan. Selain hal-hal yang disebutkan di atas, akuisisi bank asing terhadap bank kecil juga bertujuan mendukung perdagangan negara tersebut di Indonesia terkait dengan diberlakukannya liberalisasi perdagangan. Pelaku usaha yang melakukan perdagangan dari dan ke negara tersebut merupakan target utama bank-bank asing ke depan. Hal ini menyebabkanpersaingan perbankan makin ketat terutama pada bank menengah kecil. Bank asing dengan modal besar dapat memenuhi ketentuan Basel II, sementara bank kecil sangat kesulitan.
Selain tantangan dari sisi perbankan sendiri, tantangan dari eksternal juga masih menghadang di tahun 2010. Walaupun masa-masa terburuk ekonomi global sudah terlampaui, namun krisis global tampaknya belum seratus persen hilang. Ada beberapa perkembangan terakhir harus dicermati, krisis Dubai World dan mulai bangkrutnya perbankan di Austria dan Yunani dikhawatirkan akan memicu efek yang lebih besar bagi ekonomi global yang ujungnya akan berimbas pada ekonomi domestik. Hal tersebut menyebabkan perbankan belum dapat menurunkan premi risikonya sehingga bersikap risk averse. Sementara di sisi lain, sektor riil juga belum berani untuk bergerak atau cenderung bersikap wait and see yang biasanya ditandai dengan masih terbatasnya permintaan kredit.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA

Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis  akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari.
 Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan di masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer).
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.  Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain :
1.De Javasce NV
2.De Post Poar Bank
3.Hulp en Spaar Bank
4.De Algemenevolks Crediet Bank
5.Nederland Handles Maatscappi (NHM)

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain :
1.NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
2.Bank Nasional Indonesia
3.Bank Abuan Saudagar
4.NV Bank Boemi
5.The Chartered Bank of India, Australia and China.

Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia.
Mulai tahun 1980 – an jumlah pertumbuhan bank swasta nasional sangatlah cepat, sehingga membawa perekonomian Indonesia semakin berkembang. Sektor perbankan sangatlah berperan dalam memobilisasikan dana masyarakat untuk berbagai tujuan mengalami peningkatan yang sangat besar. Dahulu sektor perbankan tersebut tidak lebih hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar, dan kini telah berubah menjadi sektor yang sangat berpengaruh bagi perekonomian.

Kinerja Perbankan 2009
Perkembangan perbankan sepanjang tahun 2009 menunjukkan adanya recovery setelah krisis global yang berlangsung pada medio 2008. Hal tersebut tercermin dengan adanya pertumbuhan aset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada periode Juni hingga Desember 2009 yang relatif lebih tinggi dibanding semester pertama 2009. 
Sepanjang 2009, pertumbuhan aset perbankan mencapai Rp 223 T atau bertumbuh hampir sebesar 10% yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang juga mencapai 10% atau sebesar Rp 130 T. Pertumbuhan kredit tersebut masih belum menunjukkan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan yang optimal. Rendahnya pertumbuhan kredit di satu sisi disebabkan persepsi perbankan terhadap tingginya risiko sektor riil yang masih terimbas krisis keuangan global. Sebaliknya di sisi lain juga disebabkan aktivitas ekonomi yang melambat serta tingginya suku bunga. Loan to Deposit Ratio (LDR) yang merupakan salah satu indikator intermediasi perbankan, pada 2009 menunjukkan peningkatan rasio yang melambat setelah pada tiga tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan yang relatif baik. LDR sepanjang 2005-2008 terus mengalami peningkatan, namun pada 2009 LDR mengalami penurunan dari 74,6% pada 2008 menjadi 72,9% pada Desember 2009.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan membuat terjadinya keengganan sektor riil dalam menggunakan fasilitas kredit untuk mendukung pengembangan perusahaannya. Keengganan penggunaan kredit tersebut juga tercermin dari undisbursed loan perbankan yang menunjukkan peningkatan sepanjang tahun 2008 hingga 2009. Porsi perbandingan undisbursed loan dengan kredit pada 2009 mencapai 22,5% yang merupakan rasio tertinggi sejak 2005.

Ekspektasi Perekonomian dan Perbankan 2010
Pulihnya ekonomi global yang ditunjukkan oleh mulai membaiknya ekonomi AS dan Jepang serta terus menguatnya ekonomi negara-negara emerging market seperti China dan India, akan berdampak pada terus membaiknya perekonomian Indonesia. Kinerja ekspor impor diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan global. Konsumsi rumah tangga akan meningkat seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat dan tetap menjadi menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Kegiatan investasi akan meningkat terutama di sektor infrastruktur.
Laju inflasi diperkirakan juga akan meningkat (mencapai 6%) sejalan dengan meningkatnya permintaan global dan domestik serta naiknya harga minyak dan komoditas global. Sementara itu, nilai tukar Rupiah diperkirakan akan terus terapresiasi seiring dengan masih tingginya spread yield investasi rupiah serta cadangan devisa yang terus menguat. Perkiraan kenaikan laju inflasi domestik serta kenaikan suku bunga global (diperkirakan The Fed meningkatkan Fed Rate di semester I 2010) akan menyebabkan BI mengambil kebijakan peningkatan BI rate sepanjang 2010.
Di tahun 2010, prospek ekonomi makro Indonesia yang menguat tentu saja akan membawa kinerja perbankan secara keseluruhan membaik. Selain itu ruang untuk bertumbuh bagi perbankan Indonesia masih besar. Peran perbankan Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah hanya sekitar 26%. Angka yang sangat rendah bila dibandingkan China dan India yang lebih dari 60% atau Singapura dan Malaysia yang 99%.

TRANSFER

Transfer Adalah pemindahan dana antar rekening disuatu tempat ke tempat yang lain, baik untuk kepentingan nasabah (debitur/non debitur) dan atau untuk kepentingan Bank itu sendiri.
Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi Transfer :
a. REMITER/Applicant , yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan memindahkan dananya melalui jasa pengiriman uang.
b. BENEFICIARY, yaitu pihak akhir yang akan berhak menerima dana transfer dari drawee bank atau paying bank.
c. REMITING BANK/ Drawer Bank, yaitu bank pelaku transfer atau bank yang menerima amanat dari nasabah untuk di transfer kepada drawee atau bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana (beneficiary).
d. PAYING BANK/Drawee Bank, yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk di teruskan / dibayarkan kepada beneficiar

Macam-macam transfer :
1. LLG, yaitu Lalu Lintas Giro, yaitu mekanisme tranfer antar bank dengan menggunakan fasilitas kliring.
2. RTGS adalah real time gross settlement, yaitu mekanisme tranfer antar bank secara real time, sehingga langsung masuk kedalam rekening penerima.

Minggu, 20 Maret 2011

KLIRING

Kliring (dari bahasa inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.
Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan.
Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan yang kuat yang dikenal dengan sebutan Mitra Pengimbang Sentral (MPS) atau disebut juga central counterparty . MPS ini menjadi pihak dalam setiap transaksi yang terjadi baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal terjadinya kegagalan penyelesaian atas suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung suatu risiko kredit yang distandarisasi dari MPR.
Di Amerika, kliring antar bank dilaksanakan melalui Automated Clearing House (ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA-The Electronic Payments Association,yang dahulu dikenal dengan nama National Automated Clearing House Association, serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas kliring untuk semua transaksi transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh bank koresponden dan Federal Reserve.
Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh P.T Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan olek P.T Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
 BI sebagaimana diamanatkan UU No.23 Tahun 1999 tentang BI yang telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004, mendapatkan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (Pasal 8 butir b). UU ini juga memberi mandat ke BI untuk menyelenggarakan sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan valuta asing (pasal 16). Posisi BI adalah selaku penyelenggara sistem kliring. BI juga bisa menunjuk pihak lain selaku pelaksana kliring antarbank jika di daerah itu tidak ada kantor Bank Indonesia. Misalnya, BI menunjuk sebuah bank di kota Magelang sebagai pelaksana kliring di wilayah tersebut. 
Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Selain itu ada tiga sistem kliring lain yang lazim dikenal, yakni Sistem manual, Sistem Semi Otomasi, dan Sistem Otomasi. Kliring manual adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta kliring. Perhitungan kliring didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring.
Sedangkan sistem semi otomasi adalah kliring lokal yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi melalui alat bantu komputer. Namun pemilihan warkat tetap dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring. Sementara sistem kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan secara otomatis dengan bantuan komputer.

FIRST JOB EXPERIENCE

Saat kuliah D3 di Politeknik Negeri Jakarta, saya mengambil jurusan Administrasi Niaga. Di jurusan Administrasi Niaga saya mendapatkan mata kuliah Kewirausahaan. Dan ujian akhirnya kita harus membuat event Administrasi Niaga Expo, yaitu event yang menjual berbagai macam produk. Dari elektronik seperti laptop, kamera dan handphone, kendaraan seperti motor dari berbagai merk, sampai makanan-makanan kecil.
Setelah itu ada beberapa kelompok yang mengajukan biding untuk menjadi penyelenggaranya.Dan akhirnya salah satu teman saya lah yang memenangkan biding tersebut. Dia mengambil tema Creativity and Innovation of Selling Strategy.
Kemudian dia open rekruitmen untuk mencari panitia penyelenggara event tersebut. Lalu saya memberanikan diri mengajukan untuk menjadi panitia seksi konsumsi, dan ternyata diterima. Anak-anak lain yang tidak menjadi panitia, harus mencari exhibitor dan mencoba untuk menjual produk-produknya.
                Dari panitia, dinilai kinerja kerjanya dalam menyelenggarakan acara expo tersebut dan bagaimana kesuksesan acaranya. Sedangkan dari teman-teman yang menjadi exhibitor dinilai dari presentasi mereka didepan dosen-dosen dan juga dinilai dari penjualan mereka.
                Acara tersebut berlangsung selama satu minggu. Dan alhamdulillah dalam menyelenggarakan  acara tersebut, saya tidak mengalami hambatan yang berarti. Teman-teman pun sukses dalam penjualan dan mempromosikan produk-produk exhibitor mereka.
                Setelah satu minggu, acara Administrasi Niaga Expo pun berakhir. Saya merasa puas sekali, karena saya telah memberikan yang terbaik sebagai panitia event tersebut. Teman-teman exhibitor pun sukses dalam mempromosikan bahkan menjual produk-produk mereka. Dan alhamdulillah dosen-dosen Administrasi Niaga bilang event ini sukses.
Kemudian ada kakak kelas saya yang memberitahu bahwa penerbit Serambi membutuhkan SPG, SPB dan kasir untuk event yang diikutinya yaitu Islamic Book Fair 2009. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengajukan CV saya ke penerbit tersebut dan ternyata saya diterima menjadi kasir untuk event Islamic Book Fair tersebut. Event itu diselenggarakan pada tanggal 1-9 Maret 2008 di Istora Senayan. Event itu dibuka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam.
Semua SPB, SPG dan kasir mendapat kerja Shift. Dan kasir dalam seminggu hanya diberi jadwal masuk 4 kali saja. Itu untuk menghindari adanya ketidak konsentrasian kita dalam melayani pelanggan dan menghitung uang.
                Shift pagi dari jam 9 pagi sampai jam 3 siang. Shift siang dari jam 3 siang sampai jam 9 malam. Dan shift tersebut hanya berlaku pada hari sabtu dan minggu saja. Untuk hari senin sampai jumat kita dapat full shift dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam.
                Hari pertama saya menjadi kasir sangatlah rumit, karena itu adalah hari pembukaan Islamic Book Fair dan itu adalah hari sabtu. Jadi pengunjung yang datang sangatlah banyak. Dan saat jam-jam malam, pengunjung mulai berkurang. Saat itu saya mendapat shift siang. Jd saya baru datang ke lokasi jam 1 siang. Tepat jam 3 sore, saya bertukar shift dengan teman. Saya mulai menghafalkan harga-harga buku yang ada di Serambi. Pada saat closing, ternyata uang hasil penjualan saya kurang. Tidak sama dengan jumlah nota-nota yang ada. Namun saya tidak harus mengganti kekurangan tersebut. Karena teman saya yang juga menjadi kasir di Serambi malah mendapat keuntungan.
                Di dalam 1 minggu menjadi kasir, setiap hari ada saja teman 1 tim yang tidak masuk. Dengan inisiatif saya, maka saya beranikan diri meminta ijin untuk menggantikan teman saya tersebut. Ada yang menjadi kasir juga seperti saya. Tp ada juga SPG yang minta saya untuk menggantikan dia yang tidak enak badan.
                Dan setelah 1 minggu event tersebut selesai, saya mendapatkan fee dari percetakan Serambi. Alhamdulillah hasilnya lumayan banyak jika dibandingkan dengan teman-teman SPG/SPB dan juga kasir Serambi. Dari situ lah saya mulai merasa kalau mencari uang sangatlah sulit. Tp saya juga senang, karena baru pertama kali bisa mendapat uang dari hasil jerih payah sendiri.
langsung PKL di PT Elnusa Geoscience sebagai bahan untuk Tugas Akhir saya. Memang rasanya sangat melelahkan PKL di tempat yang jauh. Namun bila saya tanyakan pada teman-teman, ternyata saya masih beruntung. Karena mereka PKL ditempat lain ada yang dibayar 25.000 perhari, ada juga yang hanya diberi makan, ada juga yang tidak di bayar. Dan saya saat PKL di sana alhamdulillah mendapat bayaran 35.000 perharinya. Dari situ semakin terasa bahwa untuk mencari uang, kita harus berusaha keras.
Cerita-cerita tadi adalah pengalaman pribadi saya yang sangat mengesankan untuk saya.